Friday, January 20, 2017

Sejarah Runtuhnya Jaman Ke Emasan Islam





Sejarah singkat keruntuhan golden age islam
Mungkin orang islam banyak yg tidak tahu dulu Ibnu Sina, Al-Kindi, dan Al-Farabi tergolong kafir oleh Imam Al-Ghazali. Khusus untuk Al-Farabi dan Ibnu Sina termasuk kafir kuadrat karena mereka bermazhab Aristotelian yg berasal dari kelompok syiah dan mereka menentang kuat fatwa2 konyol para ulama yg mengharamkan bukan muhrim bersentuhan dan ilmu kedokteran dianggap sesat dan menentang takdir tuhan. Itu lah nanti sebabnya Ibnu Rusydi sangat menentang Al-Ghazali mati - matian.

Sedangkan Ibnu Arabi juga digolongkan kafir oleh Ibnu Taimiyah dan Ibnu Utsaimin, apalagi Al-Biruni pernah di kejar kejar kaum fundamentalis islam karena menggambar Nabi Muhammad, Tapi ironisnya nantinya gambar Nabi Muhammad dan sejarah islam nya di contek untuk menghiasi istana istana megah kekalifahan islam seperti Dinasti turki Otoman di istana topkapi.

Sebenarnya dalam sejarah aslinya hampir semua saintis, filsuf, dan seniman besar di zaman Islamic Golden Age yang notabene di luar dogma dan dokrin Sunni digolongkan sesat / kafir oleh mayoritas ulama besar Sunni skolastik. Hal ini mirip dengan perlakuan Gereja kepada ilmuwan - ilmuwan eropa seperti Giordano Bruno dan Galileo di jaman kegelapan eropa dulu.

Hal ini karena filsuf dan ilmuwan Muslim di zaman Islamic Golden Age kebanyakan berasal dari golongan Mu'tazilah, dan Qadariyah. sisanya sebagian besar Syi'ah dan yang minoritas adalah Sunni (yang waktu itu belum berbentuk formasi Ahlussunnah seperti sekarang).

Tapi sebenarnya ada yang lucu Abul Hasan Al-Asy'ari (pendiri madzhab Asy'ariyah dan nantinya dianggap pendiri doktrin Sunni baru) adalah mantan pengikut Mu'tazilah, Sedangkan Washil bin Atha' (muridnya Hasan Al-Bashri, yg merupakan pendiri madzhab Mu'tazilah) justru adalah mantan Sunni lama.

Sebagai catatan bagi yg gak paham masalah suni dan syiah ini penjelasan singkatnya adalah : di masa itu 2 madzhab dogmatis demonim Islam yaitu Ahlussunnah Wal Jama'ah alias Suni dan Syi'ah belum berformasi solid seperti sekarang. Sunni sendiri berkembang dari hadits dan pengembangan hukum fiqh yg merupakan ijma atau kesepakatan bersama (makanya disebut "sunnah" dan "jama'ah") itu sebanya Suni terbentuk berjenjang sedangkan syiah karena jatuh bangunnya dinastinya yg terus2an di gempur suni,

Tapi nantinya ulama-ulama besar Suni pada umumnya sepakat bahwa saintis besar Bani Abbasiyah terutama golongan Mu'tazilah tergolong sesat. Bahkan sampai hari ini yg namanya mazhab Mu'tazilah dan Qadariyah dianggap pemuja akal dan logika yg sejarahnya hampir dihapuskan umat islam sendiri.

Dan selain masalah pengkafiran mazhab logika (kalam) seperti Mu'tazilah orang islam hari ini kebanyakan menganggap para cendekiawan di jaman golden age islam dulu adalah muslim yg taat padahal tidak.

Contohya Ibnu Rusydi adalah seorang filsuf dan ilmuwan tulen, bukan ahli agama sepenuhnya. bahkan dia adalah aristotelian (penganut filsafat aristoteles) tapi pengetahuan agamanya cukup luas, dia juga terlibat aktive dalam madzhab Mu'tazilah yang saat dilabeli oleh Sunni sebagai "sekte pemuja akal".

Jadi sebenarnya Ibnu Rusydi adalah seorang Aristotelian juga seperti para pendahulunya. bukan ulama agama atau orang alim. hal itu karena sebelum Ibnu Rusydi lahir, Aristotelianisme dan Mu'tazilah berkembang pesat mulai dari Khalifah Al-Manshur sampai Khalifah Al-Ma'mun (Daulah Abbasiyah) dan saat itu agama tidak terlalu dipikirkan, yang menjadi pokok kebudayaan islam adalah sains dan filsafat.

Dan bagi yg gak tahu apa itu Aristotelianisme, Aristotelianisme sendiri adalah salah satu filsafat logika yunani kuno yg dirumuskan Aristoteles dan nantinya filsafat ini menjadi pondasi pemikiran logis atheisme dan agnostic yg akan berkembang pesat di jaman Renaissance eropa bahkan banyak filsafat Barat di jaman Renaissance dan pencerahan eropa seperti Votaire, Montesquieu, kepler, Thomas Aquinas, Spinoza, dll mempelajari Aristotelianisme dari catatan2 dan buku Ibnu Rusydi, Ibnu Farabi, dan Ibnu Sina yg mendokumentasikan dan menjabarkan pemikiran logika Aristotelianisme dalam banyak karyanya,

Dalam peradaban golden age islam sendiri yg memulai mengadaptasi pemikiran Aristotelian yg berdasarkan logika dan ilmiah adalah Al Farabi karena dia belajar awal kepada pendeta kristen timur Yuḥanna ibnu Ḥaylan yg bermazhab Aristotelian juga. lalu kemudian di teruskan oleh Ibnu sina yg menyelamatkan dan mempelajari ulang filsafat yunani kuno yg terisa dari perpustakaan Alexandria kuno yg saat itu sedang gencar2nya di hancurkan oleh peradapan Kristen barat karena bagi kekeristenan jaman itu semua peradaban yunani kuno dianggap sebagai ajaran pagan.

Tapi nantinya kemunduran jaman golden age islam ini dimulai saat banyak fuqaha (ahli2 fiqih islam) menulis kitab-kitab fiqh yg komentar intinya menganggap Mu'tazilah itu bid'ah/sesat, Dan momentumnya saat kebangkitan kaum ulama dimulai abad 10, Dimana Sultan Nizamul Mulk (Kesultanan Seljuk) yang merupakan seorang penganut mazhab Asy'ari dan salah satu sultan terbesar di jaman itu membangun semacam madrasah dan mencetak ulama paling berpengarauh di jaman itu, yaitu Imam Al-Ghazali.

Al-Ghazali memulai konfrontasi dengan menyerang pemikiran Mu'tazilah dan penganut pandangan Ibnu sina (Avicennaisme), Al-Ghazali kemudian menulis buku yg nantinya menjadi magnum opus nya yaitu "Tahafutul Falasifah" (Inkoherensi Filsafat) yang merupakan antitesis dan kritik keras kepada filsafat Yunani dan logika di jaman golden age islam dulu, Buku ini nantinya akan menghasilkan fatwa kafir bagi Ibnu Sina, Al-Kindi, Al-Farabi, dan sejumlah filsuf Muslim beraliran Yunani lainnya. Dan buku itu juga nantinya menjadi panduan ilmu manthiq islam, lawannya dari ilmu logika yunani (logica scientia).

Tapi nanti Ibnu Rusydi menulis buku tandingan, "Tahafutut Tahafut" (Inkoherensi Inkoheren) yang intinya melawan pemikiran Al-Ghazali, sayangnya bukunya gak selaku buku Al-Ghazali. Karena mayoritas masyarakat Muslim saat itu sudah memberi stigma negatif duluan terhadap segala hal yang berbau filsafat dan sains. Ibnu Rusydi sendiri pada akhirnya ditangkap oleh Amir Al-Ma'mun (Amir Cordoba) yang juga seorang Asy'ari. Ibnu Rusyd kemudian diasingkan ke sebuah ghetto di Maroko. akhir hidupnya beliau mengenaskan, dan dikucilkan peradaban islam jaman itu yg di sudah dominasi pemikiran Al-Ghazali.

Dan nantinya buku-buku Avicennaisme dan Averroeisme dan beserta semua karya tokoh2 jaman Mu'tazilah dikeluarkan dari Baitul Hikmah (perpustaan islam kuno) dan dibakar. Di saat itulah dimulainya zaman kegelapan sains dalam Islam, sekaligus menandai zaman kebangkitan 'ulama melalui gerakan manhaj salaf (Salafiyah) sampai hari ini.

Source :
http://www.history-science-technology.com/Articles/articles%208.html
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3752886/
https://books.google.co.id/books?id=KnH_YuN2ruUC&pg=PA1141&redir_esc=y
https://books.google.co.id/books?id=IaM9AAAAIAAJ&pg=PA104&redir_esc=y
http://www.iep.utm.edu/ibnrushd/
http://icas.ac.id/diskursus-kalam-dan-filsafat-dalam-tahafut-al-falasifah-dan-tahafut-al-tahafut/
https://drive.google.com/file/d/0BzNFrf-xN2HgeE1tNVZkTzk5MEU/view
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/14/03/22/n2txop-tahafut-alfalasifah-kontroversi-ranah-filsafat-1
https://en.wikipedia.org/wiki/Islamic_Golden_Age
https://en.wikipedia.org/wiki/Averroes
https://en.wikipedia.org/wiki/Avicenna
https://en.wikipedia.org/wiki/Al-Farabi

1 comments

jangan melupakan sejarah yang terpenting, artikel seperti ini harus selalu ada agar tidak lupa akan kejayaan islam.


EmoticonEmoticon